Wednesday, November 12, 2014

Wisata Anak Asuh Seksos HKY

Di akhir tahun ajaran, anak-anak sekolah tentu capek setelah disibukkan dengan pelajaran dan pekerjaan rumah selama satu tahun. Karena itu, Seksi Sosial Paroki Hati Kudus Yesus (HKY), Surabaya, mengajak anak-anak asuhan seksos untuk keluar dari rutinitas mereka dalam bentuk wisata rohani. Wisata ini dilaksanakan pada 27 Mei 2014 dan diikuti 45 anak asuh.

Mereka terdiri dari berbagai macam usia (10-19 tahun) dan didampingi oleh 18 pengurus seksi sosial yang tergabung dalam enam wilayah di Paroki HKY. Mereka adalah anak-anak yang selama ini mendapat bantuan SPP dari gereja. Kegiatan mengajak anak-anak asuhan seksos untuk berkumpul bersama sebenarnya telah diadakan secara rutin pada setiap akhir tahun ajaran, namun dalam bentuk yang berbeda-beda.

Kali ini anak-anak diajak untuk wisata rohani dengan tujuan agar anak-anak yang tersebar di enam wilayah bisa saling mengenal, berbagi, dan berkorban. Ini juga sesuai dengan cita-cita Ardas Keuskupan Surabaya tahun ini yang ingin memberdayakan Orang Muda Katolik agar terlibat dalam kegiatan menggereja.

Rombongan berangkat dari Surabaya pada pukul tujuh pagi dan tiba di Wisata Bahari Lamongan (WBL) pada pukul sembilan. Di sana anak-anak dihibur dengan beberapa permainan, di antaranya yel-yel agar mereka lebih percaya diri dan bisa bekerja dalam kelompok. Selain itu, ada permainan menebak suara dengan ditutup matanya, kemudian permainan menyeberang sungai, memindahkan bom, di mana anak-anak harus memindahkan gelas berisi air hanya dengan bantuan taplak. Meskipun permainan-permainan ini sederhana saja, anak-anak terlihat antusias dan aktif terlibat.

Mereka pun terlihat sukacita meskipun pada awalnya satu sama lain terlihat malu-malu dan kurang kompak. Namun, setelah permainan kedua, mereka terlihat bisa membaur satu sama lain dan mereka bisa melupakan sejenak rutinitas belajar selama ini.  Setelah acara permainan, anak-anak boleh bermain dengan bebas semua wahana di WBL.

Ibu Paulina Lambert selaku panitia mengatakan, WBL dipilih sebab tempat wisata karena tidak jauh dari Surabaya dan anak-anak bisa berkegiatan dan berkumpul bersama. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa dilakukan setiap tahun. Setiap tahun anak-anak yang mendapat bantuan dari seksos tidak selalu sama sehingga mereka bertemu dengan orang baru.

"Kegiatan ini tentu sangat bermanfaar agar mereka bisa saling mengenal satu sama lain” ujar Ibu Paulina Lambert.

(Yohanna Tungga Prameswarawati)

No comments:

Post a Comment