Sunday, November 23, 2014

82 Tahun Paroki St. Willibrordus Cepu

Keceriaan terpancar dalam wajah umat yang hadir dalam perayaan sederhana penuh syukur dalam HUT ke-82 Paroki Santo Willibrordus, Cepu, Senin 15 September 2014. Acara dimulai dengan pemutaran film sejarah paroki. Meski sudah sempat diputar dua tahun sebelumnya, umat tidak bosan melihatnya. Film tersebut dimaknai bahwa benih tumbuh di tanah berminyak. Cepu memang dikenal sebagai ladang minyak yang mampu bertahan hingga sekarang.

Pastor kepala, RD Alexius Kurdo Irianto mengajak umat untuk merefleksikan bahwa umat yang hadir merupakan sisa yang kudus. Mengapa dan karena apa kita masih setia sampai hari ini? Acara ditutup dengan misa syukur bersama RD Siprianus Yitno, RD Antonius Iwan Setiabudi, RP Lukas, dengan konselebran utama RD Alexius Kurdo Irianto.

Dalam homilinya, Romo Kurdo menegaskan bahwa kesediaan untuk terlibat dalam perutusan Tuhan Yesus adalah kesediaan menderita bersama Tuhan Yesus sendiri. Ketika merenungkan Injil, ia membayangkan dan merasakan getar sabda Tuhan Yesus kepada kita semua.

"Umat-Ku, inilah Gereja-Ku. Dan Gereja-Ku, inilah umat-Ku. Mungkin sebagian di antara kita akan menjawab: Jangan saya, jangan saya, jangan saya... dengan berbagai macam alasan. Lalu, diberikan kepada siapa Gereja Tuhan Yesus ini jika tidak kepada umat-Nya?" urai Romo Kurdo. (Rosari)

No comments:

Post a Comment