Wednesday, November 12, 2014

23 Tahun Kerabat Kerja Ibu Teresa di Surabaya

Pada sore hari itu, ada beberapa orang bapak dan ibu serta orang–orang muda berdiri menanti kedatangan para tamu lanjut usia. Dari depan pintu SMAK Hendrikus di Jalan Arif Rachman Hakim, Surabaya, mereka menjamu, lalu mengantar opa–oma yang datang menuju gedung Gereja Stasi Hendrikus di lantai dua. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang harus memakai kursi roda. Maklum, usia mereka ada yang 88 tahun atau bahkan 91 tahun, yaitu Ibu Bertha  Atmadji, anggota kerabat lama.

Di lantai dua inilah diselengarakan Misa Syukur  HUT KKIT (Kerabat Kerja Ibu Teresa) Surabaya ke–23, sekaligus HUT Kongregasi MC ( Missionaries of Charity ) ke–63 bersama Kerabat Kerja Sick & Suffering. Tetapi HUT KKIT sebetulnya jatuh pada 7 Oktober.

Misa yang dikurbankan oleh RD Stefanus Iswadi Prayidno dimulai  pada pukul 16.45 dari rencana 16.30. Dalam kesempatan tersebut, pastor yang juga salah seorang pengajar di Seminari Tinggi Provindentia Dei itu mengoleskan Sakramen Perminyakan Suci kepada belasan orang opa–oma.

Seusai misa, turun ke ruang pertemuan di lantai bawah. Di sini diadakan acara ramah–tamah. Ada belasan anak kecil diminta berkenalan dengan para  opa–oma sambil menyerahkan setangkai bunga mawar merah. Mereka terdiri dari anggota Bina Iman Anak Katolik (BIAK) KKIT Surabaya.

Saat seorang gadis cilik berusia sekitar 7-8 tahun datang menghampiri penulis. Terjadi dialog singkat begini,  “Opa mau saya bantu suapi?” Dia menawarkan diri dengan lugu dan tulus.

“Oh, tidak usah! Saya masih bisa menyuapi sendiri kok! Terima kasih ya!” Lalu anak itu dengan tersenyum kecil pergi meninggalkan tempat duduk saya. Sungguh mengharukan!

Ya, rupanya mereka diajari dan dilatih untuk mengenal etika sopan santun dalam pergaulan, bagaimana menghormati orang tua dan menyayangi opa–oma. Suatu hal yang patut diapresiasi! Karena karena mereka tidak cuma diperkenalkan dengan Yesus, Tuhan kita dan ajaran–ajaranNya.
Bahkan pada hari Minggu 27 Oktober 2013, mereka diajak berkunjung ke Seminari Tinggi Providentia Dei di Pakuwon City untuk mengenal lebih dekat pendidikan para calon imam Katolik.

SEDIKIT TENTANG SICK & SUFFERING

Kerabat Kerja Sick & Suffering (KKSS) atau disebut juga kerabat kerja yang sakit dan menderita adalah setiap orang, apa pun agama dan kepercayaannya, yang karena cacat atau suatu penyakit atau usia lanjut, yang karena kondisi fisik dan penyakinya, tidak dapat lagi berkarya seperti orang–orang yang sehat dan aktif, namun mereka masih bisa terlihat dan melibatkan diri dalam KKIT. KKIT melayani dengan cara mempersembahkan doa–doa mereka bagi pelayanan Ibu Teresa dan Kongregasi Missionaris Cinta Kasih.

KKSS ini dihubungkan dan dipersatukan secara spiritual dengan para MC---suster, romo, bruder---dengan mempersembahkan sakit dan penderitaan mereka: dipersatukan dengan penderitaan Kristus yang menderita di atas kayu Salib. KKSS mempersembahkan doa–doa mereka bagi panggilan, karya kemanusiaan, pelayanan kasih yang dilakukan oleh biarawan–biarawati MC.

(FJB Putroadi T)

No comments:

Post a Comment