Dalam misa syukur ini, Romo Hardi merefleksikan mengajak umat agar makin dewasa dan bersama mewujudkan visi dan misi Gereja, yakni menjadi garam dan terang. "Paroki Algonz dikenal oleh sebagian orang di luar sana karena rasa sosialnya tinggi. Namun, kiranya tidak demikian saja, perlunya menengok ke dalam, internal, sejauh mana orang mengenal kita sebagai umat Algonz dan khususnya sebagai umat Katolik, melalui tingkah laku kita sehari-hari. Oh, ini lho orang Katolik, oh, ini lho umat Algonz," begitu pesan sang gembala.
Cukup banyak kegiatan diadakan untuk menandai 28 tahun usia paroki. Mulai dari kegiatan seribu anak misioner, misa syukur HUT imamat Romo Kurdo, dan menyongsong pemilihan presiden.
Seusai Perayaan Ekaristi, umat diundang untuk makan malam bersama dengan menu soto. Perayaan yang sederhana namun sangat merakyat. Petrus Wibisono sebagai ketua panitia mempersilakan kedua romo memotong kue tar dan tumpeng. Ada pula bantuan dari Paroki Algonz kepada Sekolah Inklusi Amaryllis berupa peralatan penunjang kegiatan belajar mengajar.
(Andreas Erick Lega)
No comments:
Post a Comment