Udara sangat cerah bahkan cenderung panas dan kering. Tidak menyurutkan umat Stasi Santo Fransiskus Asisi untuk hadir ke gereja. Sore itu, Minggu 20 Agustus 2014, tepat Pk 15.00, dimulailah perayaan ekaristi sebagai rasa syukur setelah selesainya pembangunan lahan parkir sepeda yang dulunya sederhana dan rusak parah dimakan rayap telah berubah menjadi bangunan yang kokoh tegak berdiri di samping kiri gereja. Sekaligus merayakan ulang tahun ke-50 Gereja Katolik yang terdapat di Desa Randegan, Kabupaten Mojokerto.
Perayaan ekaristi dipimpin oleh RD Pras, RD Joni DS, dan RD Eko Wiyono selaku Pastor Paroki Santo Yosef Mojokerto. Petugas liturgi sore itu mendapat dukungan dari Paduan Suara Lingkungan 2A dari paroki karena umat Stasi Randegan sendiri tidak terlalu banyak jumlahnya dan semua disibukkan dengan tugasnya masing-masing untuk menyambut banyaknya tamu undangan yang hadir.
Umat yang datang seluruhnya perwakilan dari stasi-stasi yang terdapat di Paroki Mojokerto sendiri, beberapa suster dari berbagai komunitas di Paroki Mojokerto, dan para donatur yang peduli terhadap perkembangan umat di Stasi Randegan.
Romo Joni turut hadir dalam misa syukur ini antara lain karena sebelum digantikan oleh Romo Eko, beliau adalah Pastor Paroki Mojokerto, yang dulunya bertanggung jawab terhadap pembangunan lahan parkir ini.
Mengingat umat yang hadir adalah umat satu paroki juga, maka Romo Eko selaku Pastor Paroki Mojokerto memperkenalkan seorang romo pendamping yang baru, yaitu RD Bernardus Teddy P, yang baru saja ditahbiskan di awal Agustus 2014.
Selesai perayaan ekaristi, acara dilanjutkan di lahan parkir baru yang sekaligus bisa menjadi aula terbuka dalam melakukan kegiatan di luar gereja.
Sebagai tanda telah mencapai usia 50 tahun Gereja St. Fransiskus Asisi, dilakukanlah pemotongan tumpeng oleh Romo Eko dan diberikan pada seorang ibu sesepuh umat setempat. Acara demi acara dilalui dengan penuh syukur dan sukacita. Dan, akhirnya, setelah hanya tersisa umat Stasi Randegan sendiri, rangkaian kegiatan diakhiri dengan penyalaan kembang api ke udara sebagai symbol luapan kegembiraan umat.
Syukur kepada Tuhan atas penyertaan sepanjang 50 tahun hadir di bumi, Desa Randegan.
(Theresia Alfa S.)
No comments:
Post a Comment