Dewasa ini banyak paroki mencoba menerbitkan media atau warta paroki. Ada yang berupa majalah dengan tampilan luks dan elegan, ada yang lumayan, dan ada yang sekadar ada. Namun, sudah menjadi rahasia umum, dalam perjalanan, banyak media paroki "dibredeli" sendiri alias tidak terbit lagi. Ada yang tetap eksis dan ada lagi yang terbitnya senen-kemis.
Tentu, alasan klasik adalah pendanaan. Namun, masalah dana bukanlah satu-satu alasan yang mendasar. Buktinya, ada paroki yang dananya banyak, tetapi media paroki terbitnya senen-kemis. Sebenarnya, masalah yang paling mendasar bukanlah dana, tetapi SDM atau siapa yang mau mengelola? Bagaimana SDM-nya?
Untuk itulah, pada 12 Juli 2014 lalu, Paroki Stefanus, Tandes, Surabaya, mengadakan seminar jurnalistik dan komunikasi di Balai Paroki dengan menghadirkan dua pembicara: Errol Jonathans, pakar komunikasi yang juga CEO Radio Suara Surabaya, serta Agnes Swetta Pandia, Kepala Biro Kompas JawaTimur dan wartawan senior.
Menurut Ketua DPP Bidang Kerasulan Khusus, Agustinus Rianta, sasaran seminar ini adalah para Rekat, OMK, dan umat yang berminat dengan dunia wartawan. "Saya bersyukur karena Rekat, OMK dan umat yang mengikuti seminar ini sebanyak 35 orang. Kami berharap teman-teman Komsos Paroki Stefanus bisa menindaklanjuti kegiatan ini kepada peserta, apa itu dengan pelatihan jurnalistik atau apalah, yang penting, ada kegiatan untuk meningkatkan kecerdasan mereka. Semoga para peserta nanti bisa menjadi wartawan paroki yang andal," tutur Rianta.
Sementara Pastor Paroki St Stefanus, Romo Paulus GustiPurnomo, Pr, seusai seminar mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencetak SDM paroki dan membantu terbitnya media paroki baru nanti. "Kalau kita tidak siapkan SDM-nya dulu, nantinya majalah kadang terbit kadang tidak. Percumaitu. Makanya, saya berterima kasih kepada Pak Errol dan Ibu Etta yang bersedia untuk menjadi pembicara sekaligus memberi motivasi kepada kaum muda di paroki kami. Saya berharap para pewarta sudah siap membantu kelancaran terbitnya majalahini," tutur Romo Gusti berharap.
(herman yos kiwanuka)
No comments:
Post a Comment