Wednesday, November 12, 2014

51 Tahun Paroki Santo Mikael Surabaya

Menginjak usia 51 tahun, Paroki Santo Mikael Surabaya berfokus pada program pastoral kaum muda dan pendidikan. Tak hanya itu saja. Paroki yang terletak di Jalan Tanjung Sadari Surabaya tersebut juga fokus pada arah dasar Keuskupan Surabaya 2012 Remaja dan Liturgi. Hal itu disampaikan oleh Romo Noel Villafuerte SDB saat ramah-tamah HUT Paroki Santo Mikael Surabaya ke-51 pada hari Sabtu, 29 September 2012.

Menurut Romo Noel SDB, Serikat Don Bosco atau SDB memang berfokus pada kaum muda dan pendidikan. Jadi, di mana pun imam Salesian Don Bosco berada, mereka  selalu berusaha mengembangkan kaum muda dan pendidikan. Dari sebab itulah, kata Romo Noel SDB, "Kami ingin menggerakkan kembali kaum muda di paroki ini."

Sejauh ini, Pastor Kepala Paroki Santo Mikael bersama Pastor Rekan terus berupaya mengembangkan remaja dan orang muda Katolik salah satunya dengan melibatkan OMK dalam kepanitian HUT Paroki. Remaja Katolik (Rekat) juga turut ambil bagian.

Dengan melibatkan mereka dalam kepanitian diharapkan OMK dan Rekat dapat memunculkan ide-ide kreatif. Romo Noel salut dengan kreativitas OMK dan Rekat yang mengajak umat untuk mengenakan dan melombakan pakaian daerahnya masing-masing saat misa syukur HUT Paroki Santo Mikael ke-51.

"Saya tidak menyangka ide yang mereka munculkan itu mampu mengajak umat yang hadir dalam perayaan ekaristi tersebut mengenakan pakaian daerahnya masing-masing,” ujar Romo Noel 

Yang menjadi tantangan dalam pembinaan kaum remaja di paroki asal Uskup Surabaya Mgr Sutikno tersebut, menurut Romo Noel, saat ini pembina-pembina Rekat sibuk dengan urusan pekerjaannya masing-masing dan kuliah, sehingga pembinaan remaja menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu, dia terus mencanangkan program kaderisasi pembina supaya bisa mendampingi kaum muda.

Pengembangan OMK dan Rekat tidak hanya fokus pada kegiatan pastoral saja. Mereka juga dikembangkan iman dan pengetahuan Gereja Katolik. Pengembangan iman dengan memaknai isi kitab suci terus dilakukan dengan berbagai macam inovasi. “Bentuk inovasi yang dilakukan antara lain mengadakan kuis kitab suci dan games kitab suci agar kaum remaja dan anak-anak semakin mengenal dan memaknai isi kitab suci.

Sementara itu, program pendidikan yang dikembangkan pastor-pastor SDB adalah mendirikan program SanMik Peduli. Program itu adalah program orang tua asuh yang bertujuan untuk membantu anak-anak kurang mampu yang ada di Paroki Santo Mikael. Program yang diresmikan pada saat misa syukur HUT Paroki Santo Mikael tersebut dilakukan supaya anak-anak yang kurang mampu bisa menempuh pendidikan hingga SMA. Juga menumbuhkan iman umat dan saling peduli satu sama lain. (Richard)


No comments:

Post a Comment