Sunday, December 7, 2014

Paroki Resapombo, Blitar, Menatap Masa Depan

Sebagai umat yang berasal dari stasi dan kemudian sekarang menjadi paroki, Romo Soni meminta umat Paroki Santo Fransisikus Asisi, Resapombo, Blitar, perlu menciptakan rasa hidup berparoki.  Membangun rasa sensus parokius. Paroki ini sekian lama berstatus stasi, di mana umat sudah terbiasa mandiri, baik dari peribadatan, tata kelola, keuangan, dan sebagainya.
 
"Tim katekese untuk rekoleksi datang ke setiap lingkungan untuk menumbuhkan bahwa aku adalah bagian dari paroki," jelas RD Soni selaku romo rekan di Paroki Resapombo. Sebagai kuasi, struktur organisasi sudah ada namun sebagai paroki, gerakan ini sedang dimulai.

Pemberdayaan pada dewan dan membentuk tim kerja. Meski hidup berdampingan dengan umat dari agama lain, umat Katolik Resapombo selalu berusaha aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. "Orang-orang di sini senang memilih orang Katolik. Orang Katolik memiliki semangat, memberi contoh dan tidak hanya omong," jelas Thomas, seksi pendidikan Paroki Resapombo.
 
Kearifan lokal masih nampak kental. Misalnya, pada bulan Suro, atau pada hari besar masing-masing agama, penduduk saling mengunjungi satu sama lain. Umat Katolik selalu berperan aktif baik dalam kegiatan bermasyarakat misalnya ketika warga mengadakan kerja bakti ataupun membuat rumah penduduk secara gotong royong maka umat Katolik tidak tinggal diam dan selalu siap membantu. Orang Muda Katolik pun aktif berperan serta, misalnya mengikuti gerak jalan, berpartisipasi dalam kegiatan bazaar, karnaval di kecamatan.
 
Selain kegiatan dalam masyarakat, umat juga mengembangkan kegiatan internal sendiri. Wanita Katolik mengadakan pertemuan rutin pada hari Senin, Seksi Sosial yang bekerjasama dengan PSE Keuskupan Surabaya memberdayakan umat dengan menanam pisang dan memelihara kambing secara bergulir. "Rencana ada pembicaraan dengan pengurus DPP untuk usaha jamur karena tempat cocok dan pemasaran bagus," kata Romo Katiran mengenai rencana ke depan kegiatan umat di paroki.
 
Selain kegiatan secara fisik, Romo Katiran dan Romo Soni juga selalu mendorong umat untuk mengembangkan sisi rohani. Setiap hari di paroki selalu diadakan misa harian dan setiap Jumat pertama setelah misa diadakan salve dan Jumat pada minggu-minggu berikutnya ada adorasi pribadi. Ada pula misa malam Jumat Kliwon di Sendang Purwoasih Stasi Salamrejo pada pukul 19.00.
 
"Ada misa wilayah dengan pertimbangan supaya umat satu dengan yang lain lebih dekat sekaligus romo bisa melakukan kunjungan ke rumah umat. Romo berinteraksi dengan umat, mengadakan dialog guna mengetahui permasalahan umat. Setelah misa  dilakukan sarasehan. Romo datang secara bergantian," jelas Romo Katiran.
 
Di sisi lain, romo juga melihat perkembangan kegiatan yang dilakukan oleh tim katekese. Adanya  rekoleksi umat (pembinaan umat), KKS yang mengadakan pertemuan 2 minggu sekali untuk semua orang yang ditunjuk sebagai  pemberi renungan. Mereka diberi bekal belajar Kitab Suci dan  teknik homilitika.  Selain itu juga ada tim calon baptis dan komuni pertama. Umat sungguh-sungguh diajak untuk menghayati iman dalam suatu gerakan yang dinamis.
 
Ada beberapa rencana strategis yang dikembangkan untuk pemberdayaan umat, yaitu:
 
(1) Pematangan Program Kerja Paroki,
(2) Memperkuat kinerja pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP),
(3) Rekoleksi umat lingkungan dan stasi,
(4) Katekese umat,

(5) Menghidupkan kelompok-kelompok (kategorial) yang ada misalnya mendampingi kelompik WKRI ranting sebagai pendamping rohani, menghidupkan kelompok Legio Maria,
(6) Aneka bentuk persiapan bagi para penerima sakramen,
(7) Perayaan ekaristi yang semarak,
(8) Peningkatan ekonomi umat.
 
Sedangkan pengembangan sarana-prasarana adalah dengan pembangunan gereja dan aula, pengadaam sarana-sarana peribadatan, melengkapi beberapa fasilitas yang belum ada.
 
Dengan visi paroki "sebagai persekutuan murid-murid Kristus yang semakin dewasa dalam iman, guyub, penuh pelayanan missioner dan mandiri" serta misi paroki "katekese umat yang berkelanjutan, penguatan pengurus paroki dalam setiap jenjangnya (lingkungan, stasi, DPP) dan menghidupkan timkerja-tim kerja pastoral", semoga umat dapat bertumbuh dalam iman sesuai dengan cita-cita arah dasar Keuskupan Surabaya.

Proficiat bagi seluruh umat Paroki St Fransiskus Asisi Resapombo! (*)

No comments:

Post a Comment