Saturday, January 31, 2015

HUT ke-84 Paroki Kristus Raja Surabaya

Berikan Hati Ulurkan Tangan, Kita Wujudkan Kelompok Kecil Umat Yang Misioner. Inilah tema yang menjiwai seluruh  Rangkaian Perayaan HUT ke-84 Paroki Kristus Raja Surabaya. Beragam kegiatan diselenggarakan sejak bulan Juli hingga November 2014 agar umat dapat  memaknai HUT paroki lebih mendalam.  Kalau tahun 2013, panitia HUT dipegang oleh para ketua lingkungan, maka tahun 2014 ini para wakil ketua lingkungan dipercaya sebagai panitia. Dengan demikian, semakin banyak orang diberi peluang untuk bertanggung jawab dalam kegiatan di tingkat paroki. 

Selain menindaklanjuti tema keuskupan tentang Kelompok Kecil Umat, paroki yang sejak berdiri dikelola oleh romo-romo CM ini mau lebih mengenal Santo Vinsensius a Paulo, pendiri CM, serta memahami spiritualitasnya. Ini dilakukan dengan Novena St Vinsensius selama sembilan Kamis berturut, dan materi untuk Kuis Temu Krida. 

Menurut Herman Josep Sutrisno, Ketua Umum HUT Paroki, seluruh rangkaian kegiatan yang diadakan berusaha sebanyak mungkin melibatkan umat baik anak-anak, Rekat, OMK, keluarga maupun lansia. Umat tidak hanya terlibat sebagai peserta lomba tetapi juga memberikan hati dan mengulurkan tangan sebagai panitia pendukung, khususnya kaum muda. Hal ini merupakan kesempatan yang baik  karena  kaum muda   dapat  menimba pengalaman dan belajar untuk  menyelenggarakan kegiatan, belajar  memimpin dan siap kaderisasi tugas  pelayanan di paroki untuk masa mendatang.

Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan  antara lain  lomba lektor,  pemazmur, koor, pewarta cilik,  temu krida Rekat, temu krida umum, mural rohani, rujak cingur,  sandal bakiak,  merias wajah, fashion batik, vocal group, bulutangkis, tarik tambang,  futsal,  mewarnai,  becak hias. Tak ketinggalan seminar, novena, jalan sehat, donor darah, baksos, dan kerja bakti. Hadiah untuk  lomba-lomba diserahkan saat Malam Pentas Seni HUT KR ke-84 pada 22 November 2014 di Gedung KR.

Malam Pentas Seni menampilkan unjuk kebolehan dari umat 8 wilayah di KR, SMK Mater Amabilis, Stanislaus I dan II. Inti dari semua tampilan acara adalah pemberian diri  tanpa memandang kaya atau miskin, tradisional atau  modern, tua atau muda, besar atau kecil, kuat atau lemah, semuanya merupakan kado yang terindah untuk  Tuhan apabila disertai dengan pengorbanan, ketulusan hati dan sukacita. 

Di Ruang Kaca Gedung KR juga diselenggarakan  Pameran Lukisan dengan tema Seni Bukti Kasih Sayang. Pameran ini merupakan wujud keterbukaan Paroki KR kepada seluruh elemen masyarakat. Seni memang bisa  menjadi jembatan solidaritas tanpa terbelenggu hal-hal yang selama ini dianggap tabu. Suku, ras, atau agama bisa dirangkul secara harmonis sebagai satu kesatuan indah dan wujud kasih sayang sesama manusia. Panitia bekerja sama dengan Surabaya Art Event dan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW). Para seniman yang unjuk karya malah mayoritas muslim.  

Sejumlah karya seni rupa dipamerkan. Ada yang berupa lukisan dan grafis.Beberapa berwujud patung. Selain itu, beberapa foto dinamika kegiatan lingkungan di Paroki KR misalnya saat pemberkatan rumah, doa lingkungan, pemakaman, dll   ikut mengisi ruang pameran.

Misa Syukur merupakan puncak perayaan HUT ke-84 Paroki Kristus Raja, Minggu, 23 November 2014, pukul 09.00, bertepatan dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Misa Syukur dipimpin oleh Romo Antonius Sad Budianto CM didampingi Romo Rahmat CM, Romo Ignatius Suparno CM, Romo Emanuel Tetra Vici Anantha CM dan Romo Thomas Puji Nurcahyo CM (Romo Kepala Paroki St. Marinus Yohanes Kenjeran).
Dalam homilinya, Romo Sad Budi CM menyampaikan bahwa di tengah-tengah irama dan aktivitas kehidupan modern yang padat dan panjang, Kristus harus tetap meraja dalam kehidupan kita baik dalam keluarga, pekerjaan, karya pelayanan, studi, pergaulan maupun hidup kerohanian. Kristus pun harus meraja dalam kehidupan para imam agar semakin rendah hati dan terbuka bekerja sama dengan umat. Kesibukan seringkali membuat orang menomorsekiankan kehidupan rohani dan menggereja.  Padahal, tanpa Tuhan kita tak mungkin selamat. 

Orang tua sejak dini perlu menekankan kehidupan rohani pada anak-anaknya agar Kristus meraja dalam hidup anak-anak hingga dewasa kelak. Keterlibatan umat dalam hidup menggereja semakin hari semakin surut, padahal setiap orang yang sudah dibaptis dipanggil untuk turut serta dalam tugas penggembalaan Kristus  bersama para imam. 

Untuk menghidupkan semangat rohani umat dan keterlibatan dalam  kehidupan menggereja  dengan semangat Kelompok Kecil Umat, maka Paroki Kristus  Raja  memekarkan 8 wilayah menjadi 16 Wilayah, dan 48 lingkungan menjadi 64 lingkungan. Ini merupakan babak baru, bukan hal yang mudah dan membutuhkan pengorbanan. Namun, penataan ini harus dilalui sebagai bentuk tanggungjawab kepada Kristus Sang Raja. Penataan ini diharapkan dapat merangkul semakin banyak umat agar tergerak, peduli, dan terlibat  pada kehidupan menggereja sehingga Kristus meraja dalam hidup mereka. 

Setelah homili,  diadakan pelantikan para ketua dan wakil ketua wilayah/lingkungan baru. Romo Sad Budi CM mengucapkan terima kasih atas kesediaan mereka menjadi pengurus dan memberikan apresiasi  karena mereka dengan rela mau menanggapi cinta Tuhan, ambil bagian dalam tugas penggembalaan Kristus  dan berani berkorban, sementara umat sering kali kurang tanggap terhadap tugas penggembalaan mereka. Mereka juga tidak kenal putus asa dan lelah walaupun harus membagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan karya pelayanan. Mereka berusaha setia menanggapi panggilan Tuhan.
    
Setelah misa syukur diadakan pesta umat bersama di Gedung Kristus Raja. Acara berupa pemotongan tumpeng dan kue tar oleh Romo Sad Budi. Selanjutnya makan siang bersama. (*)

No comments:

Post a Comment